Jumat, 30 Maret 2012

BID'AH


Rasulullah Shallallahu'alayhi wassalam bersabda pada hadits yang shohih

"“Maka sesungguhnya, siapa saja diantara kalian yang masih hidup sepeninggalku nanti, maka ia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib atas kalian berpegang dengan sunnahku dan sunnah al-Khulafa` al-Mahdiyyin arRasyidin (para khalifah yang terbimbing dan lurus), genggamlah sunnah tersebut dengan erat dan gigitlah dengan gigi geraham kalian. Berhati-hatilah kalian dari perkara yang diada-adakan (di dalam agama), karena setiap perkara yang diada-adakan (di dalam agama) itu adalah bid’ah dan setiap bid’ah itu pasti sesat.” dan kesesatan tempatnya di neraka[HR. Tirmidzi (2676) dan Ibnu Majah (43-44). At-Tirmidzi mengatakan: hadits hasan shahih]

dari hadits diatas menjelaskan bahwa setiap bid'ah adalah sesat, dan kesesatan tempatnya dineraka.

banyak diantara kita berkomentar, kalau gitu naik mobil bid'ah dong, pakai hp bid'ah dong, naik pesawat bid'ah dong, kalau gitu naik onta aja, Subhaanallah

bid'ah itu terdiri dari dua pengertian baik dari pengertian bahasa maupun pengertian syariat islam. Makna bid'ah dalam istilah bahasa adalah segala sesuatu yang baru yang dulunya belum pernah ada, seperti hp, pesawat,mobil, motor, dll.
sedangkan dari pengertian istilah syariat islam adalah segala sesuatu bentuk peribadatan kepada ALLAH yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu'alayhi wassalam (atau istilah kerennya ber "inovasi" dalam beragama atau beribadah kepada ALLAH)

Dalam shahih Bukhari dan Muslim, dari Aisyah radiyallaahu anha, dari Rasulullah sallallaahu alayhi wa salam, beliau bersabda:
“Barang siapa yang mengada-adakan suatu perkara dalam urusan (agama) kami, yang tidak ada contohnya dari kami, maka amalannya tertolak”

Rasulullah Shallallahu'alayhi wassalam sudah mengajarkan kita bagaimana cara beragama dengan bener melalui syariat yang beliau bawa
Barang siapa yang berbuat bid’ah dalam suatu agama, walau dengan tujuan baik, maka selain merupakan kesesatan, itu tindakan menghujat agama dan mendustakan firman Alloh:
“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu” (Al-Maidah: 3). Karena dengan perbuatan itu, ia seakan-akan mengatakan Islam belum sempurna dan Nabi Muhammad ketinggalan / lupa dalam menyampaikan risalah. Sebab amalan yang diperbuatnya dianggap dapat mendekatkan diri kepada Alloh Subhanahuwata’ala belum terdapat di dalamnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar